Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link
Postingan

MITOS ATAU FAKTA SEPUTAR TANAH?

MITOS ATAU FAKTA SEPUTAR TANAH?

Adol lemah kudu dadi lemah, artinya kalau jual tanah harus dibelikan tanah lagi. Kalau tidak, maka uang itu akan habis tak tersisa. Demikian pesan orang² jaman dulu.

Ternyata dawuh tsbt bukan hanya mitos belaka. Rasulullah Saw. jg menegaskan:

مَنْ بَاعَ مِنْكُمْ دَارًا أَوْ عِقَارًا، قَمِنَ أَن لاَ يُبَارَكَ لَهُ ، اِلاَّ أَن يَجْعَلَهُ فِي مِثْلِهِ 

Barang siapa menjual rumah atau tanah, maka uangnya tidak diberkahi, kecuali digunakan untuk membeli rumah atau tanah lagi.

Dalam kitab Mirqotul Mafatih, dijelaskan bahwa "iqor" di sini berarti sebidang tanah atau harta yang bersumber dari rumah atau tanah.

Imam Al-Muzhar menjelaskan bahwa menjual tanah atau rumah, lalu menggunakan uangnya untuk membeli barang bergerak, tidaklah dianjurkan. Tanah memiliki banyak manfaat, jadi sebaiknya tidak dijual. Namun, jika memang harus dijual, lebih baik uangnya dibelikan tanah atau rumah lagi.

Bahkan para sesepuh dawuh; tanah itu nguwalati (Madura: nola-en). Rebutan tanah itu bahaya, jual tanah jg sama bahahanya kalau tidak tahu caranya.

Posting Komentar

© KANAL SANTRI. All rights reserved. Developed by Jago Desain